caramenanam dan membibitkan markisa dari batang / dengan stek agar cepat berbuah di polybag part 3ingin belajar menanam pohon markisa, tapi tidak tahu caran
Sehinggaterdapat beberapa cara merawat pohon bidara agar tetap tumbuh dan berkembang, diantaranya: 1. Melakukan Penyiraman. Sumber: 1.bp.blogspot.com. Pohon bidara bukanlah tanaman yang membutuhkan air banyak, sehingga cukup disirami secara rutin dan teratur, yaitu setiap satu atau dua hari sekali.
Pohontersebut hanya menumbuhkan daun lagi dan lagi. Kalau berbuah pun jumlahnya tak seberapa. Rahasia agar tanaman markisa berbuah lebat yaitu Anda perlu memangkas beberapa cabang dan daunnya. Niscaya tanaman tersebut pasti akan menghasilkan buah yang lebih banyak. Kiat 5. Pastikan Mendapat Sinar Matahari.
Tag cara menanam pohon markisa dari batang. √ 6 Cara Menanam Markisa Terlengkap. Oleh Pak Tani Diposting pada 1 Mei 2022. √ 6 Cara Menanam Markisa Terlengkap - Hai para budidayawan kembali lagi dalam artikel carabudidaya.co.id. Kali ini kita akan membahas mengenai Cara Menanam Buah Markisa. Ada yang sudah mengetahui bagaimana []
Bukadengan pisau, lalu tuangkan dalam sebuah wadah. 2. Tuangkan biji markisa diatas kain. Gosok sehingga selaput yang membungkus buah mengelupas. Kamu akan menemukan biji buah markisa yang berwarna hitam di dalamnya. 3. Cuci bersih, kemudian keringkan dibawah sinar matahari selama dua atau tiga hari.
Berikutmerupakan cara menanam pohon markisa menggunakan teknik potong batang. Isi pot bunga plastik dengan campuran yang terbuat dari 3 bagian pasir pertanian dan 1 bagian humus. Campurkan komponen tanah dengan baik sehingga tersebar merata di seluruh wadah. Stek mendapatkan sebagian besar kelembaban yang mereka butuhkan untuk tumbuh dari
LCivFR. Buah MarkisaNama Latin – Nama FamiliNama umumKarakteristik morfologiJenis-Jenis MarkisaMarkisa ungu Passiflora edulis var. edulisMarkisa kuning Passiflora edulis var. flavicarpa DegenerKonyal Passiflora liqularis JussErbis Passiflora quadranularis SimsonLingkungan Tumbuh MarkisaIklimTanahCara Menanam MarkisaSistem TanamJarak TanamAjirLubang TanamBentuk dan Struktur Tajuk ProduktifPemupukan Pupuk dasar, Pupuk pemeliharaanPengendalian Hama Dan PenyakitHamaPenyakitPanen Dan Pasca PanenKriterian panen, umur panenWaktu panenCara panenPenanganan pasca panenProduk OlahanPermasalahanSolusi AlternatifTeknologi Buah Markisa Cara Menanam Markisa – Pohon, Jenis, Bibit, Gambar & Klasifikasi – Menurut sejarah, tanaman markisa berasal dari daerah tropis Amerika Selatan, tepatnya di daerah Brazil, Venezuea, Kolumbia, dan Peru. Sentra utama asal tanaman markisa daerah Amerika Selatan terutama Peru, Ekuador, dan Bolivia. Nama Latin – Nama Famili Kingdom Plantae Tumbuhan Subkingdom Tracheobionta Tumbuhan berpembuluh Super Divisi Spermatophyta Menghasilkan biji Divisi Magnoliophyta Tumbuhan berbunga Kelas Magnoliopsida berkeping dua / dikotil Sub Kelas Dilleniidae Ordo Violales Famili Passifloraceae Genus Passiflora Spesies Passiflora edulis Sims Nama umum Indonesia Markisah, buah negeri, pasi Inggris Passion fruit Melayu Buah Susu, Buah Selasih, Markisa Vietnam Dao Tien, Qua Lac Tien Thailand Lin Mangkon, Katoklok Farang, Sa Pilipina Pasionaria, Maraflora Kerabat Dekat Granadila Merah, Rambusa, Prabu Kenyo, Markisah Besar, Konyal Karakteristik morfologi Tanaman markisa adalah tumbuhan semak atau pohon yang hidup menahun perennial dan bersifat merambat atau menjalar hingga sepanjang 20 m atau lebih. Batang tanaman berkayu tipis, bersulur, dan memiliki banyak percabangan yang kadang-kadang tumbuh tumpang tindih. Pada stadium muda, cabang tanaman berwarna hijau dan setelah tua berubah menjadi hijau kecoklatan. Daun tanaman sangat rimbun, tumbuh secara bergantian pada batang atau cabang. Tiap helai daun bercaping tiga dan bergerigi, berwarna hijau mengilap. Bunga tanaman markisa merupakan bunga tunggal yang ukurannya besar dengan warna bervariasi yaitu hijau, kuning, ungu, atau merah. Bunga markisa memiliki bentuk yang unik dan khas, berbeda dari bunga buah-buahan yang lain. Di dalam bunga terdapat sari madu yang menyebarkan bau harum. Penyerbukan bunga markisa dapat dilakukan dengan penyerbukan sendiri maupun penyerbukan dengan bantuan serannga. Tanaman markisa mulai berbuah pada umur satu tahun dan masa produksi dapat berlangsung selama 5-6 tahun. Satu pohon dapat menghasilkan ratusan buah. Ukuran buah bervariasi mulai dari yang sebesar bola pingpog sampai dengan yang sebesar mentimun suri. Bentuk dan warna kulit buah juga bervariasi;bundar, bulat, ataupun lonjong panjang dengan warna kulit hijau, kuning, oranye, coklat, atau ungu. Buah muncul dari ketiak daun dan berdompol; setiap dompol terdiri atas sembilan butir atau lebih. Biji buah markisa berbentuk gepeng, berukuran kecil, dan berwarna hitam. Masing-masing biji terbungkus oleh selaput lendir yang mengandung cairan yang berasa asam. Jaringan biji pulp mempunyai aroma khas markisa, berwarna kuning, dan berlendir. Jenis-jenis dan spesies yang sudah dikenal oleh para ahli botani terdapat 4 jenis markisa yang dibudidayakan secara komersial, yaitu Markisa ungu Passiflora edulis var. edulis Markisa ungu disebut juga siuh atau markisa asam. Markisa jenis ini banyak diusahakan di Sulawesi Selatan dan Sumatra Utara dengan karakteristik morfologi batangnya halus terkulai, bersifat merambat; berbuah lebat; kulit buah agak tipis namun cukup kuat; buah berbentuk bulat agak lonjongatau oval dan berasa asam. Markisa kuning Passiflora edulis var. flavicarpa Degener Markisa kuning disebut juga buah rola atau yellow passion fruit. Markisa jenis ini merupakan hasil mutasi dari bentuk markisa ungu. Markisa jenis ini banyak dibudidayakan secara komersial di Kuba, Puerto Rico, Suriname, Venezuela, Kolumbia, Haiti, dan Brazil. Di Indonesia markisa jenis ini banyak dibudidayakan di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat dengan karakteristik morfologi buah muda berwarna hijau buah tua berwarna kuning berbintik putih-putih; buah berukuran sebesar bola tenis; rasa buah asam. Konyal Passiflora liqularis Juss Konyal banyak ditanam di daerah Lembang Jawa Barat dengan karakteristik morfologi batang tanaman agak halus; buah berbentuk oval sampai bulat lonjong; buah muda berwarna ungu buah tua berwarna kuning tua; biji keras, berjumlah banyak, dan berwarna coklat kekuningan. Erbis Passiflora quadranularis Simson Markisa jenis ini banyak ditanam di pekarangan karena mudah dirambatkan pada para-para. Ciri khas markisa jenis ini yaitu batang dan cabang tanaman berukuran besar;bunga berukuran besar dengan bentuk dan warna yang indah; buah berukuran besar dan berbentuk bulat sampai oblong; kulit buah tipis berwarna hijau kekuning-kuningan; daging buah tebal; biji berbetnuk gepeng. Lingkungan Tumbuh Markisa Iklim Tanaman markisa merupakan tanaman tropis, sehingga tanaman markisa harus ditanama di daerah-daerah yang mempunyai ketinggian antara 800 – m dpl dengan curah hujan minimal mm per tahun, kelembaban nisbi antara 80 – 90%, suhu lingkungan antara 20 – 30oC, tidak banyak angin. Setiap jenis markisa memiliki daya adaptasi yang berbeda-beda. Tanah Tanaman markisa dapat tumbuh di berbagai jenis tanah namun tanaman markisa akan tumbuh optimal pada tanah andosol dan latosol. Tanah yang sesuai untuk budidaya tanaman markisa adalah tanah yang gembur, mempunyai cukup bahan organik, mempunyai pH antara 5,5 – 6,5 dan berdrainase baik serta mengandung banyak bahan organik, subur. Jika tanah tersebut masam, maka perlu ditambahkan kapur pertanian dolomit. Tanaman markisa juga sangat peka terhadap tanah yang mudah becek menggenang dan tanah yang kekurangan air. Tanah yang becek akan menyebabkan tanaman markisa akan mudah terserang penyakit busuk akar. Sebaliknya, tanah yang kering akan menyebabkan hasil buah markisa kurang optimal. Pada umumnya lokasi yang sesuai untuk tanaman markisa adalah dataran tinggi, sehingga kondisi lahannya banyak yang berlereng. Sebaiknya kemiringan lahan tidak lebih dari 15%, jika lebih harus dibuat terasering untuk memudahkan pemeliharaan tanaman. Cara Menanam Markisa Sistem Tanam Meskipun dapat ditanam secara monokultur, akan tetapi lebih menguntungkan dilakukan penanaman dengan cara tumpang sari antara markisa dengan tanaman sayuran. Beberapa jenis tanaman sayuran yang cocok diusahakan diantara tanaman markisa adalah tomat, kentang, kubis, buncis, brokoli, dengan R/C ratio masing- masing secara berturut- turut 1,261,211,441,47dan 1,44. Jarak Tanam Jarak tanam yang digunakan adalah 4 x 5 m, yaitu 4 m jarak antara baris tanaman dan 5 m jarak antar tanaman. Dengan demikian jumlah tanamannya adalah 500 pohon per ha. Ajir Tanaman markisa adalah tanaman merambat, untuk itu perlu dibuatkan tiang rambatan. Tiang rambatan dapat dibuat dari pohon hidup, misalnya lamtoro, tonggak kayu atau bambu. Cara rambatan lain dengan menggunakan kawat yaitu diantara dua tiang disambungkan sebuah kawat rambatan yang berdiameter berkisar 3 mm. Lubang Tanam Lubang tanam pada tanaman markisa berukuran 50 cm x 50 cm x 60 cm atau 60 cm x 60 cm x 60 cm. Lubang tanam dibuat dengan kedalaman 30 cm. Lubang tanam ini diangin-anginkan selama minimal 15 hari. Bentuk dan Struktur Tajuk Produktif Pembentukan pohon bertujuan untuk memperoleh percabangan yang lebar sehingga tanaman akan dapat berbuah lebat. Kegiatan pemangkasan bertujuan untuk merangsang pertumbuhan tunas dan mengatur cabang-cabang yang diharapkan sehingga bentuk tanaman menjadi bagus dan tanaman produktif berbuah. Prosedur pembentukan pohon dan pemangkasan tanaman markisa sebagai berikut Tanaman yang telah mencapai tinggi 1 m dipotong ujungnya untuk membentuk cabang primer. Sebagian tunas yang tumbuh sebagai cabang primer dipotong, disisakan hanya 2-3 tunas untuk dipelihara. Tunas yang besar ditarik menuju bentangan kawat agar tumbuh ke atas, sedangkan tunas yang kecil ditarik ke samping dan diatur agar merambat ke kanan dan kiri membentuk susunan tulang daun. Tanaman berumur 2 bulan dilakukan pemangkasan kedua untuk menumbuhkan tunas-tunas baru sebagai cabang sekunder. Pemangkasan dilakukan dengan memotong ujung cabang primer yang tumbuh subur dengan disisakan 6-15 mata tunas sedangkan cabang primer yang tumbuh kecil dan beruas pendek dipangkas pendek, disisakan 2-3 mata. Pemangkasan ketiga dilakukan terhadap cabang-cabang sekunder yang telah tumbuh memanjang untuk menumbuhkan tunas-tunas baru sebagai cabang tersier. Pemangkasan cabang sekunder dilakukan dengan cara yang sama dengan pemangkasan cabang primer. Pemangkasan berikutnya bersifat tentatif sesuai dengan kondisi tanaman, misalnya pada saat tanaman terlalu rimbun. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemangkasan adalah keadaan tanaman yaitu tanaman harus memilikii pertumbuhan yang normal dan tidak kekurangan air maupun zat-zat makanan. Pemupukan Pupuk dasar, Pupuk pemeliharaan Pemupukan dilakukan dengan interval 3 kali per tahun pada bulan November s/d Mei. Jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk makro, yaitu urea dengan dosis 800 – 900 gram/pohon/tahun, TSP yaitu 60 – 120 gram/pohon/tahun dan KCl dengan dosis 800 – gram/pohon per tahun, tergantung dari umur tanaman. Untuk tanah yang masam sebaiknya diberi dolomit dengan dosis 200 – 500 gram per pohon per tahun. Selain itu diperlukan juga pupuk organik yang diberikan dengan dosis 40 kg per pohon per tahun. Pupuk organik biasanya di berikan sebagai pupuk dasar diberikan sebagai pupuk dasar. Kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan tersebut adalah 8 – 12 HOK per ha per tahun, untuk pemupukan. Pengendalian Hama Dan Penyakit Hama Hama utama pada daun dan pucuk markisa yaitu belalang Valanga sp., bekicot Achatina fulica F., tungau Tetranychus sp., dan ulat. Sedangkan hama yang menyerang pada buah markisa yaitu kelelawar, tupai, tikus, dan kalong. Pengendalian hama-hama tersebut dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan kebun serta memangkas dan membuang bagian tanaman yang terserang berat. Khusus untuk hama yang menyerang buah dilakukan dengan berbagai alat-alat pengusir. Penyakit Penyakit yang sering menyerang pada tanaman markisa yaitu Bercak coklat Disebabkan oleh organisme cendawan atau jamur Alternaria passiflorae Simmonds. Cendawan ini menyerang seluruh bagian tanaman markisa. Serangan hebat terjadi pada keadaan cuaca lembab dan panas. Serangan pada daun terihat dengan terjadinya bercak-bercak kecil berbentuk bulat dan terjadinya perubahan warna daun. Serangan hebat menyebabkan tanaman tidak berdaun dan akhirnya mati. Usaha pengendaliannya yaitu dengan memangkas daun yang lebat dan terinfeksi penyakit serta melakukan pemupukan N dan K secara berimbang. Busuk pangkal batang Disebakan oleh cendawan Phythophthora cinnamoni Rands var. parasitica Dasth Waterh. Gejala yang ditimbulkan yaitu awalnya tanaman layu, menguning, kemudian daun berguguran. Kulit pangkal batang diatas permuakaan tanah pecah-pecah. Jika kulit dilepas terdapat bagian yang busuk berwarna coklat kemerahan yang kemudian meluas ke atas. Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan cara melakukan penyiangan secara hati-hati, menggunakan benih atau bibit yang sehat, memangkas bagian batang yang terserang berat, menjaga kebersihan kebun, dan melakukan rotasi tanaman. Layu fusarium Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporum Schlecht var. pasiflora Gordon. Gejala yang nampak yaitu tanaman dewasa layu dan mati dalam waktu 24-48 jam setelah terlihat gejala ringan, daun-daun tanaman memucat, dan pembuluh batang berwarna coklat. Pengendalian penyakit ini yaitu menggunakan bibit sambungan dengan batang bawah yang relatif tahan terhadap penyakit tersebut. Panen Dan Pasca Panen Kriterian panen, umur panen Kriteria markisa yang sudah dapat dipanen yaitu berwarna kuning kemerah-merahan, beraroma harum, dan tampak segar. Markisa yang sudah dapat dipanen pada saat berumur satu tahun. Markisa berbunga pada umur 6-9 bulan setelah tanam. Di dataran rendah buah markisa akan matang pada umur 50 hari setelah terbentuknya bunga, sedangkan di dataran tinggi buah markisa akan matang 60-90 hari setelah terbentunya bunga. Waktu panen Panen raya markisa biasaya dilakukan pada bulan Oktober-Januari dan panen selanjutnya dilakukan pada bulan Februari-April dan Juni-Agustus. Karena pada umumnya, panen buah markisa dapat dilakukan tiga kali dalam setahun. Cara panen Panen markisa dilakukan dengan cara memotong pangkal tangkai buah dengan menggunakan pisau atau gunting pangkas yang tajam. Buah hasil panen ditampung dalam wadah. Penanganan pasca panen Penanganan pasca panen buah markisa meliputi penanganan buah segar dan penanganan buah olahan. Penanganan buah segar meliputi aktivitas sebagai berikut Pengumpulan buah dari kebun ke tempat pengumpulan Pencucian buah dalam bak kemudian ditiriskan Sortasi pemisahan buah yang baik dengan buah yang cacat Pengklasifikasian gradding buah berdasarkan mutu Pengemasan buah dalam wadah Penyimpanan dalam ruangan bersuhu dingin Pengangkutan ke tempat pemasaran Produk Olahan Markisa ini bisa dibuat menjadi produk olahan, diantaranya Selai markisa Sari buah Pudding markisa Permasalahan Tanaman markisa merupakan tanaman yang masih jarang diteliti di Indonesia. Begitu juga dengan OPT yang mengganggu tanaman markisa ini. Tanaman markisa rentan sekali terhadap serangan OPT. Serangan OPT itu dapat menurunkan hasil produksi markisa itu sendiri. Masalah produksi markisa ini sudah melanda petani di berbagai daerah di Indonesia selama 5 tahun terkahir dan masih belum dapat diatasi. Solusi Alternatif Teknologi Untuk menyelesaikan maslah produksi buah markisa yang menurun dapat dilakukan dengan menekan pertumbuhan patogen menggunakan modifikasi lingkungan dan substrat tumbuh sehingga tidak mendukung pertumbuhan patogen. Pengendalian fungi patogen tanaman dapat dilakukan dengan menggunakan agen pengendali hayati. Agen pengendali hayati mikroba lebih aman digunakan karena sedikit kemungkinan merugikan lingkungan dan mempunyai prospek yang baik Soesanto, 2008 dan menjadi pilihan alternatif dari penggunaan pestisida Kobayashi et al., 2002. Bakteri sebagai agen biokontrol mempunyai beberapa kelebihan yaitu merupakan mikroorganisme yang banyak terdapat di tanah dan produksi massa bakteri juga lebih mudah dan lebih cepat dari mikroorganisme lainnya Yuliar, 2008. Demikian penjelasan tentang Cara Menanam Markisa – Pohon, Jenis, Bibit, Gambar & Klasifikasi semoga dapat bermanfaat untuk seluruh pembaca setia kami
Tahukah Anda, markisa adalah tanaman yang tergolong dalam genus Passiflora. Tumbuhan ini diketahui berasal dari Benua Amerika. Terdapat dua macam spesies tanaman markisa yang banyak dibudidayakan di Indonesia yaitu markisa kuning Passiflora flavicarva serta markisa ungu Passiflora edulis. Salah satu teknik perbanyakan tanaman markisa yaitu biji. Metode perbanyakan dari biji ini sanggup menghasilkan bibit tanaman yang memiliki batang kuat dengan perakaran yang dalam. Sayangnya sifat tanaman yang dihasilkan mungkin bisa agak menyimpang dari sifat dasar tanaman Anda hendak menanam markisa dari biji, sebaiknya pilih tanaman induk yang produktif, tergolong varietas unggul, daya tumbuhnya baik, berumur minimal 3 tahun, serta tahan terhadap hama/penyakit. ALAT DAN BAHAN Buah markisaPisauAir hangatGelasSaringanGarpuPolybagBaskomTanahSekam bakarCetokLANGKAH KERJA Adapun langkah-langkah penanaman biji markisa adalah sebagai berikut Pilihlah buah markisa yang sudah matang, ukurannya besar, kondisinya sehat, serta berkualitas bagus. Kemudian belahlah buah tersebut menjadi dua bagian untuk diambil bijinya. Setelah itu, masukkan semua biji markisa ke dalam gelas. Tambahkan air hangat secukupnya. Rendamlah biji markisa di air hangat selama 10-12 jam. Aduklah secara berkala supaya biji markisa terpisah dari selaput lendirnya. Kemudian saring hingga menyisakan biji markisa yang dua metode yang dapat dilakukan untuk menyemai biji markisa. Pertama adalah Anda bisa menyemai biji ini ke dalam wadah khusus, lalu pindahkan bibit markisa yang sudah tumbuh ke dalam polybag. Dan kedua, Anda dapat langsung menyemai biji markisa di polybag. Keduanya dapat menghasilkan kualitas bibit yang sama kok. Namun kalau Anda mau lebih muda merawat tanaman, Anda bisa menggunakan metode yang wadah penyemaian yang berbentuk kotak dari bahan plastik. Isilah wadah tersebut menggunakan media semai yang terdiri atas tanah dan sekam bakar dengan perbandingan 11. Biji-biji markisa ini kemudian disemai dengan jarak yang cukup rapat sekitar 10 x 10 cm, dengan kedalaman 2-3 cm. Jagalah tingkat kelembaban media semai ini supaya tidak terlalu basah atau kering. Anda bisa menyiraminya setiap pagi hari memakai air markisa yang sudah berusia 5-6 minggu serta mempunyai daun sebanyak 4-5 helai, lantas Anda bisa memindahkannya ke dalam polybag yang berisi campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 21. Setiap polybag ini cukup ditanami dengan satu bibit markisa. Lakukan proses penanaman ini sewaktu pagi hari. Hati-hatilah ketika mencabut bibit markisa dari tempat penyemaian agar tidak merusak akarnya. Lalu Anda harus segera menanamkannya di semua bibit markisa berhasil ditanam pada polybag, susunlah polybag-polybag tersebut secara teratur di tempat yang teduh terlebih dulu untuk memudahkan dalam pemeliharaannya. Bentuk perawatan yang perlu dilakukan meliputi penyiraman, pemupukan, serta pengendalian terhadap hama dan penyakit. Jangan lupa juga untuk memasang ajir tepat di samping tanaman sebagai media untuk bibit markisa sebaiknya dilaksanakan setiap hari karena tanaman ini membutuhkan air yang cukup banyak. Sedangkan proses pemupukan susulan dapat Anda kerjakan setelah bibit ini berusia 15 hari menggunakan pupuk NPK 10-20 gram/10 liter air yang disiramkan ke tanaman dengan dosis 100 cc/polybag. Memasuki umur 1-2 bulan, bibit markisa bisa Anda pindahkan dari polybag ke lahan utama untuk ditanam di tempat yang lebih terbuka.
cara menanam pohon markisa dari batang