Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melihat Malaikat Jibril dalam bentuk aslinya dua kali. Yang pertama pada tiga tahun setelah beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus, dan yang kedua pada malam Isra’ dan Mi’raj. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyifati Malaikat Jibril dengan kebesaran penciptaannya (bentuknya).
Kecuali ayat 1, 2, 3, dan 7 yang merupakan Madaniyah. Ibnu Katsir menyebutkan, sejumlah orang Yahudi masuk Islam ketika mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membaca surat ini. Sebab kandungannya sesuai dengan apa yang ada pada kitab mereka. Ayat 4 ini mengisahkan Nabi Yusuf ‘alaihis salam ketika masih kecil.
Maka dua orang menghampiri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedangkan yang satu pergi. Lalu kedua orang tua itu berdiri di depan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Salah satunya melihat tempat yang kosong di perkumpulan tersebut, maka ia duduk di sana. Sedangkan yang satu lagi, duduk di belakang mereka.
“Sekarang jadikanlah dua puluh lima dengan ditambahkan bacaa tahlil (LAA ILAHA ILLALLAH) di dalamnya.” Pada Shubuh hari, Zaid mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas menceritakan hal itu pada beliau, lantas beliau bersabda, “Jadikan bacaan tersebut seperti itu.” (HR. An-Nasa’i, no. 1351 dan Tirmidzi, no. 3413.
Pelajaran Bagian Keempat dari Hadits #02. 1- Ihsan itu berarti berbuat baik yaitu berbuat baik dalam menunaikan kewajiban pada Sang Khaliq, di mana ibadah dilakukan ikhlas karena-Nya dan ittiba’ (mengikuti tuntunan) Rasul-Nya. Siapa saja yang ikhlas dan mengikuti tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dialah yang disebut telah berbuat
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang bersholawat kepadaku sekali, maka Allah akan mengampuni sepuluh kesalahannya, dan meninggikan sepuluh derajatnya, dan mencatat baginya sepuluh kebaikan." (HR Ahmad, Nasa’i, Ibnu Majah, dan Hakim) 6. Sholawat ini merupakan sholawat yang dapat mendatangkan
iqbSW.
tulisan arab rasulullah shallallahu alaihi wasallam